Baktimu untuk Kami



Satu minggu yang lalu, saya berkunjung ke dua desa yaitu desa Sedari dan desa grinting. Kondisi dekat dengan laut jawa membuat masyarakat disini sering terendam hingga masuk rumah mereka. Di desa Sedari, kabupaten karawang, mayoritas penduduk hidup sebagai nelayan. Namun, kedatangan Pertamina ONWJ dan SKK Migas ke desa ini memberikan kehidupan. Pada desa Sedari, Kabupaten Karawang, sebelumnya, warga desa ini harus mengambil air di sungai dan dari tadah hujan yang disaring. Peralatan teknologi Reverse Osmosis dari Pertamina ONWJ dan SKK Migas membuat warga desa Sedari membuat hidup jauh lebih baik. Jalan yang putus akibat air laut pasang sekarang sudah dibangun kembali. Dua Jembatan penghubung desa juga telah dibangun. Kemudian perjalanan kami selanjutnya adalah ke dusun Grinting, desa Cilamaya Girang, Kecamatan Blanakan Kabupaten Subang,
Masalah yang sama juga terjadi; akses dan pendidikan.
Tenaga pengajar yang kurang pada sekolah dasar dan kondisi jalan jelek menjadi problem utama. Seiring waktu berlalu, terjadi pembebasan lahan sebesar 2.5 hektar melalui komite pembangunan desa. Dalam hal ini, Pertamina ONWJ ikut andil dengan Perhutani setempat. Pembebasan ini digunakan sebagai Bumi Perkemahan yang bermanfaat secara ekonomi dan ekologi. Perijinan terjadi lagi, sehingga dilakukan metode pendekatan melalui workshop, pelatihan dan sosialisasi kepada masyarakat secara terus menerus. Terbentuklah kelompok pertanian bernama Grinting. Dengan adanya ini, warga dan anak-anak desa disini mendapat perhatian lebih dari pemerintah daerah setempat sehingga akses jalan terbentuk dan tenaga pendidikan dapat terpenuhi.


Warga disini sangat senang dengan adanya bantuan tersebut. Terlebih saat pasukan blogger (kami) berkunjung ke desa ini. Keramahan dan kelembuatan meraka seakan menjadi inspirasi kami. Sebagai mahasiswa, diharuskan terjun ke masyarakat sebagai pemegang pilar social control. Kegigihan mereka dalam menjalani kondisi yang ada membuat kami bercermin dan berkata
“sudahkah kami mensyukuri nikmat-Mu?”
dan ini adalah sebuah sajak yang saya persembahakan untuk mereka :
Baktimu untuk kami
Terendam
adalah kondisi kami
pukul pagi hingga sore
air laut berani melewati kami
hingga kami berani
ya berani . .
berani untuk bekerja !
bekerja sama, berat sama dipikul ringan sama dijinjing
bersama-sama dalam penuh rasa cinta
demi terciptanya nafas hidup
ekonomi, perdagangan, kesehatan, pendidikan hingga kemakmuran
ya, kami tetap ingin di desa ini . .
dan suatu saat kami bermimpi..
untuk bisa hidup di atas tanah kami
tanah yang tinggi, sehingga melihat anak-anak sambil menari
dengan lekukan jempol kakinya . .
pasukanmu datang untuk desa kami
aksimu kami acung sangat mumpuni
keringatmu menetes untuk kami
upayamu tak bisa diukur hanya sehari
engkau memberi harapan kepada kami
air, pohon, pembangunan jalan, pendidikan dan kesehatan.. hanya untuk kami!
Oh hebatnya engkau
benih yang kau tanam untuk secuil harapan
kelak laskar kami akan meneruskan aksimu
tumbuh besar dan menjadi harapan bagi negeri ini
ya,

Terima kasih saudara-saudari



Komentar